Konsep Dasar Kelompok
Pengertian Kelompok
Bales (Yusuf, 1988) mengatakan bahwa kelompok adalah sejumlah individu yang berinteraksi dengan sesamanya secara tatap muka atas serangkaian pertemuan. Tiap-tiap anggota tersebut saling menerima persepsi anggota lain pada suatu waktu tertentu dan menimbulkan pertanyaan kemudian yang membuat setiap anggota bereaksi sebagi reaksi individual
Cattel (Iskandar, 1988) mengatakan bahwa kelompok adalah kumpulan individu yang dalam hubungannya dapat memuaskan kebutuhan satu dengan yang lainnya.
Menurut Mills (Iskandar, 1990), kelompok adalah suatu unit yang terdiri atas dua orang atau lebih dan berada pada satu kelompok untuk satu tujuan serta mempertimbangkan bahwa kontaknya mempunyai arti
Berdasarkan sudut pandang tersebut, kelompok merupakan kumpulan individu yang saling berinteraksi dan memuaskan kebutuhannya untuk satu tujuan
Ciri-ciri Kelompok
Menurut Muzafer Sherif (Santoso,2009) ciri-ciri kelompok sosial adalah sebagai berikut :
- Adanya dorongan/motif yang sama pada setiap individu sehingga terjadi interaksi sosial dan tertuju dalam tujuan bersama
- Adanya reaksi dan kecakapan yang berbeda diantara individu akibat interaksi sosial
- Adanya pembentukan dan penegasan struktur kelompok yang jelas yang terdiri atas peranan dan kedudukan yang berkembang untuk mencapai tujuan bersama
- Adanya penegasan dan peneguhan norma-norma pedoman tingkah laku anggota kelompok yang mengatur interaksi dan kegiatan anggota kelompok dalam merealisasikan tujuan kelompok
Jenis Kelompok
Berdasarkan struktur
Berdasarkan struktur kelompok dapat dibedakan atas dua jenis, yaitu : lelompok formal dan kelompok informal (Rogers,1960). Ciri dari kelompok formal adalah dibentuk melalui prosedur resmi, bersatatus resmi, dan didukung dengan peraturan-peraturan tertulis, struktur dan norma-norma kelompok dirumuskan secara tegas, tujuannya dijabarkan secara tertulis, interaksi antar anggota kelompok lebih bersifat resmi, bukan kekeluargaan. Adapun kelompok informal dicirikan dengan pembentukan tidak melalui prosedur resmi, anggotanya mempunyai ikatan emosional yang kurang dirumuskan secara tegas dan interaksi para anggota lebih bersifat kekeluargaan.
Berdasarkan Fungsi
Berdasarkan fungsinya, kelompok dapat dibagi dua jenis: kelompok tugas dan kelompok sosial. Kelompok tugas adalah kelompok yang fungsi utamanya untuk melaksanakan dan menyelesaikan tugas-tugas tertentu. Adapun kelompok sosial adalah kelompok yang fungsi utamanya mencapai kesejahteraan sosial dan menghasilkan keputusan bagi anggotanya. Timbul kelompok sosial didasarkan atasa rasa senang dan kesukarelaan
Berdasarkan Pola Interaksi
Berdasarkan pola interaksi, kelompok dapat dibedakan atas tiga jenis yaitu kelompok interaksi, kelompok koaksi dan kelompok kounteraksi
Bentuk Kelompok
Menurut Cooley, dilihat dari frekwensinya, kelompok dapat digolongkan atas dua jenis, yaitu kelompok primer dan kelompok sekunder
Kelompok Primer
Kelompok sosial yang anggotanya saling mengenal secara pribadi dan akrab merupakan kelompok primer atau primary group. Dalam kelompok sosial ini, hubungan sosial anggotanya dapat melibatkan hubungan fisik atau tidak. Akan tetapi, kelompok ini sering kali disebut sebagai face to face group sebab hubungannya kerap melibatkan interaksi yang intensif. Wajar saja bila para anggota kelompok ini mempunyai kedekatan personal serta emosional. Berkat keakraban tersebut, banyak bentuk hubungan dalam primary group yang hangat dan penuh kebersamaan. Primary group dapat dikenali dari ciri utamanya, yaitu karakter interaksi yang intim berdasarkan kasih sayang, kedekatan, serta keakraban. Adapun ciri kelompok primer lainnya, antara lain:
- Jumlah anggotanya sedikit sehingga saling mengenal satu sama lain
- Terdapat rasa solidaritas yang tinggi antara anggotanya karena saling ketergantungan serta memegang nilai yang sama
- Perasaan mempunyai nasib dan sejarah hidup yang sama
- Bentuk interaksi yang tidak resmi atau bersifat informal
- Tempat mencari kehangatan baik secara fisik maupun emosional
Ciri-ciri tersebut menunjukkan bahwa primary group biasanya merupakan kelompok spesial dalam hidup seseorang. Setiap orang umumnya mempunyai primary group. Tanpa keberadaan primary group, seseorang akan cenderung merasa kesepian. Contoh dari kelompok primer Keluarga, teman atau sahabat, dan kerabat.
Dari sisi sosiologi, keluarga memiliki fungsi afeksi atau tempat individu bernaung dan memperoleh kasih sayang serta ketenangan. Orang tua atau saudara kandung berperan penting dalam menjalankan fungsi afeksi ini. Umumnya, seseorang kembali ke keluarga setelah mengalami gejolak di luar. Sebagai unit terkecil dalam kelompok sosial, keluarga terbilang unik. Hubungan anggotanya didasarkan pada ikatan darah serta teritori fisik yang dekat alias berada di rumah yang sama. Situasi ini menciptakan kedekatan secara emosional.
Sahabat atau teman dekat juga merupakan contoh kelompok primer. Seseorang mungkin tidak memiliki hubungan darah dengan teman atau sahabatnya, tetapi mempunyai kedekatan tertentu karena sudah lama saling mengenal. Kedekatan emosional dapat muncul karena lamanya waktu saling mengenal atau intensitas komunikasi. Tidak heran bila kita mendengar ungkapan ‘teman yang sudah terasa seperti keluarga. Dengan kata lain, bagi individu yang bersangkutan, fungsi afeksi keluarga dijalankan oleh teman atau sahabat.
Kerabat umumnya merujuk kepada kelompok sosial yang mempunyai kesamaan nenek moyang. Kesamaan tersebut mendorong lahirnya kedekatan emosional sebab orang-orang tersebut tidak lagi terasa asing. Sebaliknya, justru terasa sangat dekat, terlebih bila orang dengan kesamaan nenek moyang ini kita temui di perantauan. Adanya kesadaran kolektif bahwa kelompok ini berasal dari garis keturunan yang sama menumbuhkan solidaritas.
kelompok Sekunder
Sedikit berbeda dengan primary group, kelompok sekunder adalah kelompok sosial yang hubungannya relatif impersonal dan bersifat sementara. Umumnya, relasi ini berorientasi untuk menyelesaikan tujuan atau tugas tertentu saja. Karena itu, kelompok ini disebut juga sebagai special interest group atau kelompok kepentingan khusus. Hubungan di dalam special interest group berputar di sekitar kepentingan dengan rentang sempit serta tujuan praktis yang tanpa adanya tujuan tersebut, kelompok ini tidak ada.
Ciri kelompok sekunder adalah tidak memperhitungkan kedekatan personal anggotanya. Di samping ciri utama tersebut, special interest group mempunyai karakteristik lain, di antaranya:
- Memiliki jumlah anggota yang besar
- Anggotanya mungkin saja tidak saling mengenal
- Komunikasi yang dilakukan antara anggota bersifat sementara serta impersonal
- Berupa kelompok fungsional yang kehadirannya ditujukan untuk melaksanakan tugas tertentu
- Umumnya tidak memberikan pengaruh utama kepada anggotanya
Karena kelompok ini berorientasi tujuan tertentu yang ingin dicapai, tidak jarang kelompok tersebut tidak terbentuk lagi ketika tujuan telah berhasil diraih atau tugas sudah selesai.
Contoh kelompok sekunder adalah lingkungan kerja yang merupakan contoh special interest group yang mungkin paling terasa dekat dengan banyak orang. Interaksi dengan partner kerja, atasan, atau bawahan merupakan contoh nyata hubungan kelompok yang disatukan tujuan atau proyek tertentu. Kelompok sosial ini bertujuan menyelesaikan tugas yang telah ditetapkan.
Dinamika Kelompok
Fungsi Dinamika Kelompok
Dinamika kelompok merupakan kebutuhan bagi setiap individu yang hidup dalam satu kelompok yang saling berinteraksi membutuhkan satu dengan lainnya. Berdasarkan hal tersebut, maka diperlukan dinamika kelompok dapat berfungsi sebagai berikut :
- Antara individu satu dengan yang lain akan terjadi kerja sama saling membutuhkan, mangingat setiap individu tidak mungkin dapat hidup secara sendiri di dalam masyarakat atau di mana ia bertempat tinggal, karena mereka akan saling membutuhkan orang lain dalam menyelesaikan persoalan hidup.
- Melalui dinamika kelompok individu akan lebih memudahkan segala pekerjaan karena pekerjaan tidak dapat dilakukan tanpa bantuan orang lain, hingga dengan berdinamika kelompok orang akan mengetahui kelemahan dalam bekerja
- Dengan dinamika kelompok segala pekerjaan yang membutuhkan pemechan masalah dapat teratasi, dan mengurangi beban pekerjaan yang selalu besar sehingga waktu untuk menyelesaikan pekerjaan dapat diatur secara tepat, efektif, dan efisien, karena pekerjaan besar dapat dibagi-bagi sesuai dengan bagian kelom masing-masing.
Kelompok social merupakan kesatuan social yang terdiri dari dua atau lebih individu yang mengadakan interaksi social agar dapat terjadi pembagian tugas, struktur dan norma yang ada. Berdasarkan pengertian tersebut, maka kelompok social dapat dibagi menjadi kelompok primer, delompok sekunder, kelompok formal dan informal. Kelompok primer merupakan kelompok social di mana terjadinya interaksi sosial yang anggotanya saling mengenal dekat dan hubungannya erat sekali dalam kehidupan, seperti keluarga, rukun, tetangga atau kelompok kawan sepermainan, kelompok agama dan lain-lain. Kelompok sekunder terjadi apabila interaksi sosial dalam hubungannya dilakukan secara tidak langsung, berjauhan dan sifatnya kurang kekeluargaan. Hubungannya biasanya kurang objektif. Pada kelompok formal ditandai dengan adanya peraturan atau anggaran dasar dan anggaran rumah tangga, sedangkan kelompok informal tidak didukung oleh peraturan atau anggaran dasar dan anggaran rumah tangga yang ada. Pada kelompok ini terjadi pembagian tugas yang jelas. Sifat dari kelompok informal hanya berdasarkan kekeluargaan dengan perasaan simpati.
Suatu kelompok apabila disebut kelompok social, maka harus memiliki ciri seperti:
- Terdapat dorongan atau motifasi yang sama antar individu satu dengan yang lain, dapat menyebabkan terjadinya interaksi dalam mencapai tujuan yang sama.
- Terdapat akibat-akibat interaksi yang belainan terhadap individu satu dengan yang lain berdasarkan rasa dan kecakapan yang berbeda-beda antara individu yang terlibat didalamnya
- Adanya penugasan dan pembentukan struktur atau organisasi kelompok yang jelas dan terdiri dari peranan-peranan dan kedudukan masing-masing.
- Adanya peneuhan norma pedoman tingkah laku anggota kelompok yang mengatur interaksi dalam kegiatan anggota kelompok untuk mencapai tujuan yang ada.
Proses pembentukan kelompok dapat diawali dengan adanya perasaan atau persepsi yang sama dalam memenuhi kebutuhan. Setelah memiliki perasaan yang sama akan timbul motivasi dalam memenuhinya, kemudian menentukan tujuan yang sama dan akhirnya terjadi interaksi sehingga terwujudnya sebuah kelompok. Proses pembentukan kelompok sangat dibutuhkan dalam metode belajar diskusi yang melibatkan beberapa orang menjadi satu kelompok sehingga akan menjadi sebuah tim. Dengan demikian langkah sebuah proses pembentukan tim diawali dengan pembentukan kelompok, kemudian dalam proses selanjutnya didasarkan adanya hal-hal sebagai berikut:
- Persepsi : pembagian kelompok yang didasarkan atas tingkat kemampuan intelegensi dapat dilihat dari tingkat pencapaian intektual, atau ada memiliki kemampuan bahasa yang lebih baik. Dengan demikian setiap kelompok mempunyai kekuatan yang berimbang serta diharapkan anggota yang memiliki kelebihan tersebut mampu menginduksi anggota lainnya.
- Motivasi : pembagian kekuatan yang berimbang akan memotivasi setiap anggota kelompok untuk berkompetisi secara sehat, dalam mencapai tujuan kelompok secara khusu dan umum, semangat berkompetisi nantinya diharapkan menghasilkan hasil diskusi yang bermutu, maka kompetisi sehat antar anggota kelompok internal akan berjalan, agar bisa memotivasi diri untuk maju.
- Tujuan : untuk dapat menyelesaikan tugas-tugas kelompok atau individu dengan menggunakan metode diskusi atau menyelesaikan masalah yang sifatnya umum, dan sudah tentu setiap anggota dalam suatu kelompok memiliki tujuan yang sama dengan tujuan anggota kelompok.
- Organisasi : dapat dilakukan untuk mempermudah koordinasi, mempermudah proses serta menetapkan koordinasi kegiatan kelompok
- Independensi : kebebasan dalam dinamika kelompok tetap mendaji hal yang sangat penting. Kebebasan yang dimaksud adalah kebebasan setiap kelompok untuk menyampaikan ide, pendapat, serta ekspresi selama kegiatan, namun kebebasan tersebut tetap berbeda pada tatanan aturan yang disepakati kelompok sehingga tidak mangganggu proses dinamika kelompok.
- Interaksi : hubungan timbal balik antara kelompok ataupun antara sesame anggota kelompok merupakan syarat utama yang diterapkan dalam dinamika kelompok, karena aka nada proses memberi dan menerima ilmu pengetahuan dari suatu anggota kepada anggota yang lain.
Dinamika Kelompok dalam Keperawatan
Keperawatan adalah suatu bentuk pelayanan profesional yang merupakan bagian integral dari pelayanan kesehatan, didasarkan pada ilmu dan kiat keperawatan, berbentuk pelayanan bio-psiko-sosio-spiritual yang komprehensif, ditujukan kepada individu, keluarga kelompok dan masyarakat, baik sehat maupun sakit yang mencakup seluruh proses kehidupan manusia.
Pelayanan keperawatan berupa bantuan yang diberikan karena adanya kelemahan fisik dan mental, keterbatasan pengetahuan, serta kurangnya kemauan menuju kepada kemampuan melaksanakan kegiatan hidup sehari-hari.
Asuhan keperawatan adalah suatu proses atau rangkaian kegiatan pada praktek keperawatan yang langsung diberikan kepada pasien pada berbagai tatanan pelayanan kesehatan. Asuhan keperawatan dilaksanakan menggunakan metodologi pemecahan masalah melalui pendekatan proses keperawatan, berpedoman pada standar keperawatan, dilandasi etik dan etika keperawatan dalam lingkup wewenang serta tanggung jawabnya.
Praktek keperawatan adalah tindakan mandiri perawat professional melalui kerjasama dengan pasien baik individu, keluarga, kelompok/komunitas dan berkolaborasi dengan tenaga kesehatan lainnya dalam memberikan asuhan keperawatan sesuai lingkung dan tanggung jawabnya. Bantuan keperawatan diberikan agar indvidu, keluarga, kelompok dan komunitas dapat mandiri dalam memelihara kesehatannya sehingga mampu berfungsi secara optimal.
Pelayanan keperawatan sebagai pelayanan profesional bersifat humanistik terintegrasi didalam pelayanan kesehatan, dapat bersifat dependen, independen dan interdependen serta dilaksanakan dengan berorientasi kepada kebutuhan objektif pasien.
Perawat sebagai tenaga profesional pemula mempunyai kemampuan baik intelektual, teknikal, interpersonal dan moral , bertanggungjawab dalam melaksanakan pelayanan asuhan keperawatan sesuai dengan kewenangan dan aturan yang berlaku.
Profesi keperawatan merupakan bagian dari profesi kesehatan yang anggotanya terdiri dari perawat di mana terjadinya satu ikatan profesi yang mempunyai tujuan untuk kepentingan yang sama dalam bidang keperawatan. Profesi keperawatan terbentuk dari adanya suatu kelompok-kelompok perawat yang mempunyai tradisi, norma, prosedur dan terjadi aktivitas yang sama dalam menjalankan tugas sebagaimana seorang perawat. Terbentuknya kelompok karena adanya partisipasi dari anggota yang mempunyai motivasi dan tujuan dari masing-masing anggota. Setiap anggota saling tergantung satu sama lain karena saling memerlukan bantuan.
Setiap anggota profesi mempunyai ciri-ciri yang berbeda di antara anggota seperti :
- Adanya kelompok anggota psikologis di mana secara pdikologis mempunyai minat untuk berpartisipasi dalam kelompok norma
- Kelompok anggota marginal artinya kelompok menerima baik keanggotaannya tetapi bersikap menjauh atau tidak ingin terlalu kelompok menerima baik keanggotaannya tetapi bersikap menjauh atau tidak ingin terlalu terlibat dalam kelompoknya
- Anggota pemberontak artinya orang yang telah diterima kelompok bersikap menentang dan tidak bersedia mengikuti norma kelas. Kondisi demikian akan terjadi dalam setiap kelompok dan tak terkecuali kelompok profesi perawatan
Pentingnya Dinamika Kelompok dalam Keperawatan
- Profesi perawat merupakan bagian dari profesi kesehatan yg anggotanya terdiri dari perawat dimana terjadi satu ikatan profesi yg mempunyai tujuan untuk kepentingan yg sama dalam bidang keperawatan .
- Profesi perawat terbentuk dari adanya suatu kelompok-kelompok perawat yg mempunyai tradisi, norma, prosedur dan terjadi aktifitas yg sama dalam menjalankan tugas sebagaimana seorang perawat.
- Terbentuknya kelompok karena adanya partisipasi dari anggota yang mempunyai motivasi dan tujuan dari masing-masing anggota.
- Setiap anggota saling tergantung satu dg yang lain karena saling memerlukan bantuan
Pustaka
Abu Huraerah dan Purwanto, 2001. Dinamika Kelompok : Konsep dan Aplikasi. Bandung: Refika Aditama
Depkes RI, 1985, Tata laksana Perawatan Kesehatan Masyarakat, Jakarta :Depkes RI
Hidayat, AAA. 2004. Pengantar Konsep Keperawatan. Jakarta: Salemba Medika.
Jhonson, Jhonson. 2011. Dinamika Kelompok. Jakarta. Indeks
Santosa, S. 2004. Dinamika Kelompok. Jakarta: PT Bumi Aksara
Slamet Santosa, 2006. Dinamika Kelompok, Jakarta ; Bumi Aksara
Soerjono Soekanto. 2012. Sosiologi Suatu Pengantar. Jakarta : Raja Grafindo Pesada
Dadang Darmawan lahir di Bandung, 10 Juli 1972. Lulusan Program Magister Kesehatan Masyarakat Universitas Padjadjaran Bandung Peminatan Promosi Kesehatan. Pengajar di Sekolah Tinggi Kesehatan RS. Dustira Cimahi program studi Keperawatan.